Kemarin saya lagi baca daftar baju-baju lama, dan tiba-tiba teringat pada seonggok blazer biru di dalam lemari...entah lemari yang mana. Saya dulu suka banget pakai, meski bentuknya kayak jaket almamater gitu. Bentuk kerahnya unik. Dan kalau tak salah, itu pemberian dari seorang sepupu Mama. Modelnya betul-betul vintage.
Mungkin sudah dua atau tiga tahun lebih saya tidak pernah memakai mantel lucu itu. Karena pancaroba...pancaroba gaya berpakaian maksudnya. Hahaha! Maksudnya si panccaroba ini apa?
Jadi, dulu saya sering padupadan si biru neon ini bersama jins abu-abu, kaus hitam, kaus warna lain, dan sebagainya. Saya suka tahu-tahu beli baju biar cocok sama si blazer, tapi kenyataannya nggak berhasil. Belum lagi pendataan dan organisasi baju saya kacau banget kemarin-kemarin. Belakangan, sejak punya data busana dan Huraya Garage Sale, baru saya bisa benar-benar memikirkan apa yang saya suka pakai dan apa yang saya jarang sentuh juga akhirnya.
Saya kira saya doyan sama rok midi panjang setengah betis, ternyata nggak tahan lama. Balik terus ke rok di atas lutut sedikit. Soalnya kepribadian saya nggak seanggun itu. Dan dipikir-pikir, rok midi susah akrab sama mantel model kimono dan kardigan yang agak panjang dikit, atauuu si blazer biru. :p
Saya pikir saya penggemar kemeja-kemeja lengan panjang vintage, berbahan chiffon dan polyester, ternyata nggak kuat gerah dan balik lagi ke kaus nyaman dan kemeja rayon yang lengannya pendek. Terutama yang modelnya cropped.
Saya duga saya bakal betah pakai sweter berjam-jam. Rupanya nggak terlalu. Kecuali saya tinggalnya di Eslandia atau Finlandia, gitu. Saya suka baju ringan di hari-hari biasa. Kalau dingin, hujan, pergi malam, barulah saya mencari sweter.
Kesimpulannya, saya nggak butuh terlalu banyak varian baju tertentu. Bahkan celana jins aja akhirnya terlantar! Soalnya saya memang pecinta rok sejati. Dari kecil main rok melulu sih...
OKE. Selanjutnya tentang si blazer. Sekarang, setelah menemukannya, saya jadi punya banyak ide padu padan bersamanya. Seperti yang tergambarkan di atas itu. Hidup bersama lagi. Rasanya kayak nemu kawan baru yang seru (dan yang jelas, biru). <3
Terima kasih untuk keberadaanmu, wahai Mantel Biru Seru! Kita main bareng lagi ya. :)
Komentar
Posting Komentar