We're sticky beings.
When I first started letting go of my unecessary belongings, I realized a concept of attachments.
It's too easy for us to get attached to everything? A single cup of coffee we order in the morning, a person we cherish, a label that convince people about our ability, a political view, a single clover leaf, comfort of comparing ourselves with others, habit to play victim, basically anything.
Sticky is a proper word I want to use about this phenomenon.
At some points in life, those attachments were transformed into burdens. Do we want to let them go or we'd like to voluntarily bring it all the time even if it's useless?
------------
Kita ini makhluk yang lengket.
Sejak saya mulai belajar melepaskan benda-benda yang bercokol kelamaan di rumah sampai bulukan dan dulu disimpan hanya karena alasan-alasan lucu, saya baru menyadari makna kemelekatan. Bergantung dan terikat sepertinya bukan hal yang sulit kita lakukan ya, fellow hooman. Kita bisa nempel ke mana saja: secangkir kopi, pandangan politik, kelopak bunga, orang yang kita suka, profesi kita, nama, kebanggaan, kebiasaan menyalahkan orang lain, apa saja.
Seiring kehidupan berjalan, kadang ikatan kita terbawa-bawa--menjadi beban tidak perlu. Apakah kita mau melepasnya agar lebih ringan, atau menggiwing-giwing hal yang bisa jadi sudah lumutan?
When I first started letting go of my unecessary belongings, I realized a concept of attachments.
It's too easy for us to get attached to everything? A single cup of coffee we order in the morning, a person we cherish, a label that convince people about our ability, a political view, a single clover leaf, comfort of comparing ourselves with others, habit to play victim, basically anything.
Sticky is a proper word I want to use about this phenomenon.
At some points in life, those attachments were transformed into burdens. Do we want to let them go or we'd like to voluntarily bring it all the time even if it's useless?
------------
Kita ini makhluk yang lengket.
Sejak saya mulai belajar melepaskan benda-benda yang bercokol kelamaan di rumah sampai bulukan dan dulu disimpan hanya karena alasan-alasan lucu, saya baru menyadari makna kemelekatan. Bergantung dan terikat sepertinya bukan hal yang sulit kita lakukan ya, fellow hooman. Kita bisa nempel ke mana saja: secangkir kopi, pandangan politik, kelopak bunga, orang yang kita suka, profesi kita, nama, kebanggaan, kebiasaan menyalahkan orang lain, apa saja.
Seiring kehidupan berjalan, kadang ikatan kita terbawa-bawa--menjadi beban tidak perlu. Apakah kita mau melepasnya agar lebih ringan, atau menggiwing-giwing hal yang bisa jadi sudah lumutan?
Komentar
Posting Komentar